BANDA ACEH.
Pemerintah Aceh akan menanggung seluruh biaya pemulangan dan pengurusan korban kapal tenggelam di perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Malaysia, Rabu dini hari.
"Kita akan menanggung seluruh biaya pemulangan dan pengurusan korban ke Aceh," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Rabu.
Pada Rabu dinihari, sebuah kapal yang membawa 97 penumpang tenggelam dan kapal naas tersebut diduga dalam pelayaran menuju Aceh.
Zaini mengatakan, Pemerintah Aceh turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa tenggelamnya kapal yang ditumpangi warga Aceh di lepas pantai Barat Malaysia, perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat itu. Kapal berangkat dari daerah Banting, Kuala Langat, menuju Aceh.
"Kami turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut," kata gubernur dan setelah mendengar musibah tersebut, Zaini Abdullah langsung menelpon Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno.
Gubernur Aceh menegaskan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Di pihak lain, Zaini Abdullah juga menyatakan pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Sosial Bukhari AKS dan Kepala Badan Penanganan Bencana Aceh Said Rasul untuk berangkat ke Malaysia dan melakukan penanganan darurat bencana di bawah koordinasi KBRI.
Berdasarkan komunikasi terakhir gubernur dengan Dubes RI untuk Malaysia, korban selamat sebanyak 61 orang dan penumpang yang meninggal sebanyak lima orang, dari 97 penumpang kapal naas tersebut.
"Sampai saat ini, pihak SAR dan polisi Malaysia masih mencari korban dan pemilik kapal. Pihak KBRI akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendapatkan informasi terkini terkait musibah tersebut," kata Zaini Abdullah.
0 komentar: