Blogkitabay- Jakarta, Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyatakan Kurikulum 2013 mengajarkan sikap welas asih. Dengan sikap seperti ini, niscaya terhindar dari sikap lebih hebat dan lebih unggul karena pada dasarnya kita semua adalah makhluk Tuhan yang Maha Kuasa. Sikap ini membuat hidup rukun dan saling menghormati, toleran dengan perbedaan, dan suka tolong menolong. Mendikbud menyampaikan hal itu ketika menerima pengurus Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) dari Yayasan Budhha Tzu Chi Wiyata. Dalam kepengurusan, Mendikbud M. Nuh adalah pelindung BKBPI. Cara yang ditempuh Kurikulum 2013 untuk menanamkan sikap welas asih tersebut antara lain dengan menampilkan 6 tokoh yang berbeda karakter dalam setiap buku tema pembelajarannya. Buku-buku Kurikulum 2013, terang mantan Rektor ITS tersebut, selalu menampilkan sebuah suasana lingkungan yang harmonis antar 6 tokoh yang berbeda latar belakang budaya dan agama itu. Mereka hidup berdampingan dengan penuh kerukunan. "Dengan cara seperti itu diharapkan terbentuk jiwa yang menghargai perbedaan dan saling menghormati sejak usia dini," katanya.
Menteri Nuh menambahkan untuk memperkuat karakter peserta didik, Kurikulum 2013 juga melengkapi pendidikan agama dengan budi pekerti. Jadi, ujarnya, setiap pelajaran agama selalu disertai pendidikan budi pekerti agar tercapai keseimbangan antara pengetahuan agama dan praktik budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pertemuan di ruang kerja Mendikbud pada Jumat, 13 Juni 2014 itu, Ketua Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI), Franky O Widjaja mengatakan bahwa misi pendidikan Buddha Tzu Chi adalah berbakti dengan selalu membalas kebaikan dan bersyukur atas segala yang Tuhan telah berikan.
0 komentar: